who am i?

who am i? siapa aku?, pertanyaan simple tapi tak sesimple untuk menjawabnya. aku ialah aku, kamu bukan aku, aku bukan kamu dan seterusnya. padahal dalam pertanyaan tersebut banyak hal yang perlu kita pelajari dan kita hayati apa arti dari pertanyaan tersebut. sehingga kita akan mengenal diri kita sendiri dan mengetahui kekurangan serta kelebihan dari yang kita miliki. 

dalam hidupku, aku akan bertanya dalam diriku sendiri, siapa aku? aku akan menjawab aku adalah mudzakir faozi yang di lahirkan di brebes pada 29 september 1988. aku mempunya banyak kekurangan dan sedikit kelebihan. aku manusia yang selalu berbuat dosa dan aku kira tak ada kelebihan yang aku miliki, namun rasa syukurku kepada sang pencipta tak kan pudar sampai kapanpun. 

banyak yang mengenalku dengan candaannya, cerewetnya, lucunya, tingginya, pelonya, ga jelasnya, dan banyak lagi yang mengenalku dalam segi fisik, tapi sangatlah jarang yang mengenalku lebih dalam, aku akan selalu tertutup dan akan berkata seperlunya, aku akan berusaha sekuat tenaga tidak akan merepotkan orang lain. aku hanya bisa berbagi lewat tulisan dimana hanya tulisan yang bisa menemaniku disaat kesendirian dan kejenuhan tiba.

banyak orang mengatakan sahabat dalam hidup di perlukan, orang tanpa sahabat akan bingung kepada siapa dia akan bercerita, tapi bagiku semua yang ku kenal itu sahabatku. aku akan berbagi sedikit pengalaman kepada mereka dan aku akan berusaha tidak akan ada penyesalan. kadang aku berbohong mengenai diriku sendiri dikarenakan aku tidak mau urusanku diketahui oleh orang lain, urusanku biarlah aku yang menyelesaikan, aku masih punya keluarga, orang tua, dan sang pencipta yang selalu ada untuk hamba-Nya, terlebih aku bisa menulis di tulisan yang sangat sederhana ini.

aku bisa membuat di sekitarku tertawa itu menjadi kebahagiaan ku sendiri, meski aku yakin seyakin-yakinnya bahwa dalam candaanku ada yang suka dan tidak suka. aku ingin berbuat baik kepada siapa pun tanpa mengharapkan imbalan apapun. mungkin kalo dalam ilmu politik akan ada istilah “saya baik kepada anda tolong balaslah kebaikan saya dengan memilih saya sebagai wakil anda”. dalam keluargaku di ajarkan berbaiklah kepada siapa saja tanpa melihat status sosial yang akan kita perbuat baik. 

aku tidak bisa berbuat baik dalam bentuk sosial ataupun yang lain, aku cukup bisa membuat disekitarku tertawa itu pun menjadi hal yang positif, aku tidak memikirkan mereka menertawakanku karena kepolosanku, kebodohanku, atau yang lain pun, tapi kalo ada yang tidak tertawa karena leluconku pun tak kan ku ambil pusing. aku akan selalu berpikir positif semoga dia bisa tertawa dengan orang lain. soalnya kalo dia gaketawa berarti orang itu bisa di bilang judes.

kalo ada tanya tentang cinta, aku akan selalu jawab boong kepada siapa pun. soal hati itu menjadi pertanyaan yang privasi menurutku. untuk masalah ini, aku belum berani bercerita kepada siapapun, lewat tulisan pun aku akan berpikir ulang. mngapa demikian? aku tidak akan mau merepotkan orang lain apalagi menyakiti orang lain, karena aku belum siap untuk pacaran apalagi menjalin hubungan yang lebih serius. aku seyakin-yakinnya tulang rusuk itu tidak akan pernah tertukar. suatu saat aku akan menemukan siapa tulang rusukku. sekali lagi aku akan berusaha tidak akan menyakiti orang lain.

jadi tolong pembaca sadari betul siapa diri anda?jadilah manusia yang sangat beruntung, standar keberuntungan itu hanya hari ini lebih baik dari hari sebelumnya. so mari kita evaluasi bersama untuk masa depan yang sudah di depan kita.